DATA BUKU
Judul Buku: Belajar dari
Life by Design Steve Jobs
Penulis: George Beahm
Penerbit: PT Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan: ke-2 Agustus
2015
Tebal: 244 halaman
Di buku ini mngisahkan dan juga menceritakan tentang pidato Steve Jobs
dan cerita serta biografi singkat Steve Jobs.
Steve
Jobs atau Steven Paul Jobs terlahir dengan nama Abdul Latief Jandali. Ia lahir
dari seorang ayah yang berkebangsaan Suriah yang bernama Abdulfattah Jandali
dan ibunya yang berkebangsaan Amerika Serikat Joanne Simpson (née Schieble).
Ayah biologisnya adalah seorang profesor ilmu politik dan ibunya seorang
patolog bahasa wicara. Steven Jobs kemudian diadopsi oleh Paul dan Clara
sepasang suami istri dari California yang kemudian mengganti nama Abdul Latief
Jandali menjadi Steven Paul yang kemudian terkenal dengan nama beken Steve
Jobs.
Steve
Jobs lahir tanggal 24 Februari 1955 di San Francisco, California, USA. Ia
memiliki saudari biologis yang bernama Mona Simpson yang terkenal sebagai
novelis.
Semasa
kecil, Steve Jobs tidak menunjukkan hal yang luar biasa alias seperti
kebanyakan anak kecil lainnya. Ia sekolah di Junior High School dan Homestead
High School di California. Tahun 1972 Steven Jobs berhasil tamat dari sekolah
menengah atasnya dan kemudian meneruskan ke Reed College di Portland, Oregon.
Saat
menjadi mahasiswa itulah pikiran kritisnya mulai menyakan hal-hal seperti,
apakah benar ini yang aku inginkan, apakan kuliah ini memberi jawaban akan
menjadi apa aku esok. Enam bulan ia bertahan sebagai mahasiswa edan akhirnya ia
membuat keputusan besar, suatu keputusan yang sangat mempengaruhi karirnya di
masa depan. Ia memilih DO. Namun ia tetap mengikuti perkuliahan yang ia sukai
dan ia anggap butuh di kemudian hari. Ia mengikuti kelas kaligrafi.
Berikut
ini adalah sambutan Steve Jobs pada acara kelulusan Mahasiswa Universitas
Standford yang ditulis ulang oleh penulis.
Dalam
acara ini Steve Jobs mengungkapkan bahwa dirinya sangat berterimakasih diberi
kesempatan untuk menyampaikan sedikit kisah hidupnya pada lulusan Standford
dimana di baru pertama kali ini merasakan acara wisuda karena dia memang tidak
meluluskan kuliahnya di Reed College Portland, Oregon.
Steve Jobs membagi kisah hidupnya menjadi tiga bagian :
Pertama
: Menghubungkan titik-titik.
Seperti
diulas diatas bahwa Steve Jobs drop out dari perkuliahannya, hal ini
dikarenakan sewaktu ia belum lahir, ibu kandungnya yang saat itu masih
mahasiswa tidak dapat meneruskan kuliah lantaran telah mengandung Steve Jobs.
Akhirnya ibu kandungnya bertekad bahwa Steve Jobs harus diadopsi oleh keluarga
yang pendidikannya minial sarjana agar tidak seperti yang dialami ibu
kandungnya.
Namun
ternyata orang tua asuh Steve Jobs yang mengadopsinya bukan dari kalangan
sarjana. Ibu angkatnya juga drop out dan ayah angkatnya tidak lulus SMA.
Awalnya ibu kandung Steve Jobs tidak setuju jika anak yang baru dilahirkannya
diasuh oleh orang tua angkat itu. Namun setelah orang tua angkat Steve Jobs
meyakinkan ibu kandungnya bahwa mereka akan membiayai kuliah Steve Jobs,
akhirnya ibu kandungnya luluh.
Akhirnya
sesuai janji orang tua angkatnya, Steve Jobs diterima di perguruan tinggi Reed
College University, namun untuk membiayai kuliahnya mereka menghabiskan seluruh
tabungannya yang seharusnya digunakan untuk masa tua. Setelah perkuliahan
berjalan enam bulan, Steve Jobs bingung dengan tujuan hidupnya dan tak tahu
akan menjadi apa dengan kuliah itu, “Saya tidak tahu apa yang harus saya
lakukan dalam hidup saya dan bagaimana kuliah akan membantu saya menemukannya”,
begitulah alasan Steve Jobs.
Selain
itu ia juga merasa bersalah karena gara-gara ia memilih universitas yang mahal,
ia malah menghabiskan uang orang tua angkatnya.
Begitu
ia memutuskan DO, ia langsung berhenti mengikuti kuliah wajib. Ia tidak
langsung meninggalkan kelas perkuliahan namun ia hanya memilih untuk mengikuti
mata kuliah yang disenanginya salah satunya adalah kelas kaligrafi. “Masa-masa
itu tidak selalu menyenangkan. Saya tidak punya kamar kos sehingga nebeng tidur
di lantai kamar teman-teman saya.
Saya
mengembalikan botol Coca-Cola agar dapat pengembalian 5 sen untuk membeli
makanan. Saya berjalan 7 mil melintasi kota setiap Minggu malam untuk mendapat
makanan enak di biara Hare Krishna. Saya menikmatinya. Dan banyak yang saya
temui saat itu karena mengikuti rasa ingin tahu dan intuisi, ternyata kemudian
sangat berharga.” Ungkapnya.
Perlu
diketahui bahwa Reed College memiliki kelas kaligrafi yang terbaik diseluruh
kampus USA waktu itu. Steve Jobs sangat menyukai belajar jenis-jenis huruf
serif dan san serif membuat variasi spasi antar kombinasi kata dan kiat membuat
tipografi yang hebat. Bagi Steve semua itu merupakan kombinasi cita rasa
keindahan, sejarah dan seni yang tidak dapat ditangkap melalui sains. Sangat
menakjubkan.
Sebenarnya
Steve juga tidak tahu apakah ilmu kaligrafi ini bermanfaat untuknya nanti.
Namun hal itu terjawab sepuluh tahun berikutnya dimana saat ia mendesain PC
Macintosh atau Mac, ilmu kaligrafi sangat berguna. Mac didesain memiliki
tipografi yang cantik dimana itu adalah sejarah pertama komputer memiliki
tipografi cantik.
Seandainya
saat itu ia tidak mengambil kelas kaligrafi dan langsung hengkang dari kampus
saat memutuskan DO mungkin Mac tidak memiliki huruf dengan bentuk-bentuk yang
indah. Dan itu juga telah dijiplak oleh Windows. “Andaikata saya tidak DO, saya
tidak berkesempatan mengambil kelas kaligrafi, dan PC tidak memiliki tipografi
yang indah,” kata Steve.
“Anda
tidak akan dapat merangkai titik dengan melihat ke depan; Anda hanya bisa
melakukannya dengan merenung ke belakang. Jadi, Anda harus percaya bahwa
titik-titik Anda bagaimana pun akan terangkai di masa mendatang. Anda harus
percaya dengan intuisi, takdir, jalan hidup, karma Anda, atau istilah apa pun
lainnya.” Imbuhnya.
Kisah
Hidup Steve Jobs Kedua : Cinta dan Kehilangan
Steve
Jobs sangat mengandalkan intuisi atau kata hatinya dalam melangkah. Ia akan
melakukan apa yang dikatakan oleh hatinya harus dilakukan dan tidak akan
melakukan jika hatinya tak ingin ia melakukannya walau itu sangat bertentangan dengan
pemikiran orang kebanyakan. Salah satunya keputusannya DO dari Universitanya.
Hal
lain yang ia lakukan karena memang ia ingin melakukakannya adalah mengotak-atik
komputer. Ketika usianya 20 tahun, Steve dan teman lamanya Woz mengawali Apple
dari garasi rumah Steve Jobs. Mereka berdua sangat serius dengan impiannya dan
bekerja keras mewujudkannya. Sepuluh tahun kemudian Apple berkembang pesat,
dari hanya dua orang itu, Steve dan Woz menjadi perusahaan yang mempekerjakan
4000 karyawan dan memiliki nilai 2 miliar dollar.
Saat
itu Apple baru saja meluncurkan produk terbarunya yang sangat revolusioner
yaitu Macintosh atau Mac. Steve Jobs baru berusia 30 an. Dan terjadi hal yang
sangat mengejutkan, ia dipecat. Ya, Steve Jobs adalah orang yang mendirikan dan
mengembangkan Apple telah dipecat dari Apple oleh dewan direksi karena tidak
sevisi dengan mereka. Ia dipecat dari perusahaan yang dilahirkan dan
dibesarkannya.
Hati
siapa yang tidak sakit. Semua media melipunya besar-besaran. Steve Jobs saat
itu benar-benar kembali ke titik terendah dalam hidupnya. Entahlah, ia tak
tahui apakah ia akan bangkit atau selamanya terpuruk. “Dalam beberapa bulan
kemudian, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan. Saya merasa telah
mengecewakan banyak wirausahawan generasi sebelumnya -saya gagal mengambil
kesempatan. Saya bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce dan meminta maaf
atas keterpurukan saya. Saya menjadi tokoh publik yang gagal, dan bahkan
berpikir untuk lari dari Silicon Valley”.
Akhirnya
Jobs menghidupkan lagi semangat dirinya walau ia ditendang dari Apple namun ia
masih mencintainya. Kemudian ia mendirikan perusahaan komputer baru yang
bernama Next, lalu ia juga mendirikan Pixar. “Hal itu mengantarkan saya pada
periode paling kreatif dalam hidup saya. Dalam lima tahun berikutnya, saya
mendirikan perusahaan bernama NeXT, lalu Pixar, dan jatuh cinta dengan wanita
istimewa yang kemudian menjadi istri saya”.
Dengan
creativitas Jobs, Pixar tumbuh menjadi perusahaan animasi berbasis komputer
pertama yang sukses. Film yang dibuatnya berjudul Toy Story adalah film yang
sangat sukses.
Entah
bagaimana selanjutnya, Apple mulai tertarik dengan Next Comp, perusahaan yang
didirikan Steve Jobs setelah dipecat dari Apple dan karena pemiliknya adalah
Steve Jobs maka iapun kembali lagi ke Apple. Next menjadi jantung kebangkitan
Apple yang sempat merosot citra dan juga harga sahamnya gara-gara kinerja buruk
dan gara-gara ditinggal Steve Jobs. Ia pun dipilih lagi menjadi CEO Apple.
Mungkin
Steve Jobs tidak akan memiliki dua perusahaan yang bernilai lagi seperti Next
dan Pixar jika ia tidak dipecat dari Apple.
“Saya
yakin takdir di atas tidak terjadi bila saya tidak dipecat dari Apple. Obatnya
memang pahit, namun sebagai pasien saya memerlukannya. Kadangkala kehidupan
menimpakan batu ke kepala Anda. Jangan kehilangan kepercayaan. Saya yakin bahwa
satu-satunya yang membuat saya terus berusaha adalah karena saya menyukai apa
yang saya lakukan. Anda harus menemukan apa yang Anda sukai. Pekerjaan Anda
akan menghabiskan sebagian besar hidup Anda, dan kepuasan sejati hanya dapat
diraih dengan mengerjakan sesuatu yang hebat. Dan Anda hanya bisa hebat bila
mengerjakan apa yang Anda sukai.
Bila
Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan menyerah. Hati Anda akan
mengatakan bila Anda telah menemukannya. Sebagaimana halnya dengan hubungan
hebat lainnya, semakin lama-semakin mesra Anda dengannya. Jadi, teruslah
mencari sampai ketemu. Jangan berhenti.”
Itulah
yang diungkapkan Steve Jobs tentang hikmah yang bisa diambil dari ditendangnya
ia dari Apple saat itu.
Kisah
Hidup Ketiga : Kematian
Ketika
Steve Jobs masih remaja, ia sangat menyukai sebuah buku yang berjudul “The
Whole Earth Catalog” dimana isinya sebagian dan yang sangat dikenang oleh Steve
Jobs adalah sebagai berikut :
“Bila
kamu menjalani hidup seolah-olah hari itu adalah hari terakhirmu, maka suatu
hari kamu akan benar.” Ungkapan itu membekas dalam diri nya, dan semenjak saat
itu, selama 33 tahun terakhir, ia selalu melihat ke cermin setiap pagi dan
bertanya kepada diri sendiri, jika ini adalah hari terakhir saya, apakah saya
tetap melakukan apa yang akan saya lakukan hari ini?
Bila
jawabannya selalu “tidak” maka itu artinya harus ada perubahan dalam dirimu.
Hampir segala sesuatu-semua harapan eksternal, kebanggaan, takut malu atau
gagal-tidak lagi bermanfaat saat menghadapi kematian. Hanya yang hakiki yang
tetap ada. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti
kata hati Anda. Jangan biarkan omongan orang menulikan Anda sehingga tidak
mendengar kata hati Anda. Dan yang terpenting, miliki keberanian untuk
mengikuti kata hati dan intuisi Anda, maka Anda pun akan sampai pada apa yang
Anda inginkan. Semua hal lainnya hanya nomor dua”.
Disampul
belakang buku itu tertulis “Stay Hungry. Stay Foolish.” (Jangan Pernah Puas.
Selalu Merasa Bodoh). Steve Jo yaitu bs sangat mengenang kata-kata itu
dan membuatnya menjadi bahan bakar agar dirinya semakin maju. Beliau juga
berpesan pada mahasiswa Standford yang baru lulus agar juga menerapkan prinsip
itu yaitu “Stay Hungry. Stay Foolish.”
Ketika Apple berdiri pada 1 april 1976,perusahaan
itu punya tiga pendiri.Dua diantaranyajelas terkenal dan sangat terkait dengan
Apple: kedua Steve Jobs dan Wozniak. Namun, pendiri ketiganya tetap tak dikenal
dan sebenarnya hanya catatan kecil dalam sejarah Apple: Ronald Wayne, yang
gugup lalu keluar sesudah sebelas hari.(Andai dia memegang terus saham 10
persenya dia akan menjadi milyarder sampai saat ini).
Wozniak juga cepat pergi,pada 1985; dia kembali pada
19997 sebagai penasihat tak di gaji untuk CEO Apple ketika itu,Gil Amelio.Namun
, hanya Steve Jobs yang ada untuk jangka panjang.Dia bertahan selama total dua
puluh tiga tahun (1976-1985,1997-2011),dan berharap memimpin Apple selama
puluhan tahun ke depan.
Tapi saying itu tak terjadi.
Ketika
sudah waktunya dia mengundurkan diri,dia menulis konsept surat dan merevisinya
sampai tinggal lima paragaraf singkat.Dia menunjukannya kepada dewandireksi
Apple dan komunitas Apple.Meski kesehataanya makin memburuk dia ingin
menyampaikan surat itu sendiri,walau itu juga takperlu padahal dia dapat
mngirimknya lewat pos atau mengiririmnya dengan facsimile, atau mennyuruh orang
membawanya.Akan tetapi dia memilih menyampaikanya sendiri di satu rapat ewan
direksi yang dia adakan di kampus Apple di Cupertino pada 24 agustus 2012.
Karena kesehatanya tidak memungkinkan dia berjalan
sendiri Jobs datang dengan kursi roda dan langsung pergi keruang rapat dewan
direksi,dimana para direktur dan manajer eselon satu Apple di Cupertuno duduk
mengelilingi meja besar.
Dalam keadaan diam,kurus dan jelas-jelas lemah, Jobs
memberi tahy dewan direksi bagwa ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan
mereka saja.Ruangan du kosongkan,hanya keenam direktur yangtetap tinggal.
Jobs
membacakan isi surat itu,Sebagai berikut:
Saya selalu bilang bahwa jika pernah datang
hari ketika saya tak dapat lagi menjalankan tugas sebagi CEO Apple,saya bakal
jadi orang pertama yang memberitahu ana sekalian.
Sayangnya gari itu telah datang.
Dengan ini saya
mengundurkan diri sebagai CEO Apple apa bila dewan berkenan,saya ingin menhabat
sebagai Chairman,direktur,dan pegawai Apple.
Ia hanya menandatangainya dengan “Steve”.
Ketika itu,Umurnya tinggal empat puluh tiga haru
lagi. Dia telah berharap bisa menjabat sebagai chairman Apple,meskipun itu
hanya harapan kosong,Namun suratnya menegaskan bahwa meski dalam keadaan sakit
keras,dia ingin berkontribusi ke Apple sampai akhir hayat.
Dia adalah Apple luar dan dalam.
Dunia Steve Jobs telah menyusut ukurannya.Dia tak
bisa lagi berjalan jalan di kampus Apple kesayanganya.Jobs terbaring di tempat
tidur di lantai dasar rumah,karena tak bisa lagi menggunkan tangga,Dia
mengahbiskan sebagian besar waktunya menonton TV.
Di New York Times, adik Steve,Mona
Simpson,mengenang: “Dia bilang ke saya,dia berpamitan dan meminta maaf,minta
maaf karena tidak bisa menua berdua seperti selalu kami rencanakan,dan dia akan
pergi ke tempat yang lebih baik.”
Pada 5 Oktober 2011,perjalanan Steven Paul Jobs
berakhir.
Dia meninggal dengn tenang pada malam hari.
Kesimpulanya Buku ini snagat layak untuk di beli dan
di baca.banyak pelajaran yang dapet di petik dari buku ini dan sambutan wisuda
yang menarik untuk di baca serta kisah yang hebat di balik pendiri Apple ini.
note:untuk biografinya ada yang saya tambahkan